Ini yang Diucapkan Pak Harto Saat Tahu Timor Timur Lepas dari Indonesia

Pada tahun 1976, Timor Timur resmi menjadi bagian dari Indonesia. Daerah tersebut ditetapkan sebagai provinsi Indonesia yang ke 27. Saat itu, Soeharto yang menjadi Presiden RI. Dan, Soeharto pula atas 'restu' Amerika Serikat melakukan operasi militer, sebelum akhirnya menggabungkan Timor Timur dengan Indonesia.

Kini, Timor Timur bukan lagi bagian dari Indonesia. Timor Timur telah resmi menjadi negara merdeka. Namanya pun telah berubah menjadi Timor Leste. Proses bercerainya Timor Timur dari Indonesia, terjadi ketika BJ Habibie berkuasa. Habibie tak lain adalah Wakil Presiden yang naik kelas menggantikan Soeharto yang mundur pada tahun 1998. Di era Habibie, digelar referendum, dimana pihak pro kemerdekaan yang akhirnya menang mengalahkan kubu pro integrasi. Pada 2002 Timor Leste resmi menjadi negara merdeka yang diakui dunia internasional.

Ada cerita menarik di balik lepasnya Timor Timur dari tangan Indonesia. Kisah menarik itu dicatat dalam buku, "Memoar Romantika Probosutedjo: Saya dan Mas Harto," yang ditulis Alberthiene Endah (2010). Probosutedjo tak lain adalah adik tiri Soeharto atau Pak Harto. Dalam buku tersebut, Probosutedjo bercerita, Pak Harto tahu Timor Timur lepas dari Indonesia dari berita di televisi.

Saat itu, Pak Harto memantau intensif proses referendum lewat layar kaca di kediamannya di jalan Cendana. Begitu diberitakan Timor Timur lepas dari Indonesia, wajah Pak Harto langsung keruh menahan sedih dan amarah. Dengan emosi ia mematikan televisi. Dan dengan suara tergetar menahan marah, bekas penguasa rezim Orde Baru itu berkata, "

“Bagaimana dia bisa memutuskan ini! Dia tahu pengorbanan Indonesia yang sangat besar untuk Timor Timur," kata Pak Harto ketika itu dengan marahnya. Menurut Probosutedjo, itulah puncak kekecewaan Pak Harto pada Habibie.